Manufaktur Cleanroom – Clean room atau ruang bersih adalah lingkungan yang dirancang untuk menjaga tingkat kebersihan yang sangat tinggi. Ruang ini sering digunakan di industri seperti farmasi, semikonduktor, dan bioteknologi, di mana keberadaan partikel, debu, dan kontaminasi dapat berdampak negatif pada produk akhir. Oleh karena itu, menjaga kebersihan ruangan tetap steril adalah hal yang sangat penting. Artikel ini akan membahas berbagai strategi dan prosedur yang efektif dalam menjaga kebersihan dan sterilitas ruangan yang bersih.
 Baca juga: Persyaratan Cleanroom di Rumah Sakit: Standar Kebersihan dan Keamanan
Pahami Standar Kebersihan
Sebelum memulai langkah-langkah menjaga sterilitas ruangan bersih, penting untuk memahami standar kebersihan yang berlaku. Ada beberapa kelas clean room yang berbeda-beda, mulai dari kelas 1 (yang paling bersih) hingga kelas 100. Setiap kelas memiliki batasan jumlah maksimum partikel yang dalam volume udara tertentu. Memahami standar ini akan membantu dalam menetapkan prosedur yang sesuai untuk ruang bersih yang spesifik.
Perencanaan dan Desain Ruang
Desain ruangan bersih harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk arsitektur, material dinding, dan sistem ventilasi. Beberapa strategi desain yang efektif antara lain:
Menggunakan Material yang Tepat: Dinding, lantai, dan langit-langit harus terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mengeluarkan partikel, seperti epoxy atau stainless steel.
Sistem Ventilasi yang Efisien: Menggunakan sistem HEPA (High-Efficiency Particulate Air) untuk menyaring udara masuk, sehingga memastikan bahwa udara yang bersirkulasi bebas dari partikel yang tidak diinginkan.
Zona Keterbatasan Akses: mengatur area masuk dan keluar untuk mengurangi risiko kontaminasi dari lingkungan luar. Area ini bisa dilengkapi dengan ruang pengganti (ruang ganti) di mana staf dapat mengganti pakaian dan perlengkapan sebelum memasuki ruang bersih.
Kontrol Akses
Hanya personel yang diaktifkan dan diizinkan masuk ke ruang bersih. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan kontrol akses yang ketat, seperti:
 Staf Pelatihan: Semua personel harus menjalani pelatihan tentang prosedur kebersihan dan sterilitas, termasuk cara menggunakan perlindungan diri (PPE) yang tepat.
Penggunaan ID dan Kartu Akses: Memberikan pemberitahuan kepada staf yang berwenang untuk mengakses clean room. Sistem akses kartu juga dapat membantu melacak siapa saja yang telah memasuki area tersebut.
Prosedur Pembersihan Rutin
Pembersihan adalah langkah kunci untuk menjaga sterilitas ruangan bersih. Beberapa prosedur yang harus diikuti termasuk:
 Jadwal Pembersihan: Menetapkan jadwal pembersihan rutin yang mencakup pembersihan harian, mingguan, dan bulanan, tergantung pada kebutuhan dan tingkat kontaminasi.
Bahan Pembersih yang Tepat: Menggunakan disinfektan yang efektif untuk membunuh mikroorganisme dan menghilangkan kotoran. Pastikan bahan pembersih yang digunakan tidak mengeluarkan residu yang dapat menyebabkan kontaminasi.
Teknik Pembersihan: Menggunakan teknik pembersihan yang benar, seperti mulai dari area yang paling bersih ke area yang lebih kotor, dan menggunakan kain mikrofiber untuk menghindari lepasnya serat.
Pemantauan dan Pengujian Kualitas Udara
Melakukan pemantauan dan pengujian kualitas udara secara teratur sangat penting untuk memastikan bahwa ruangan bersih tetap steril. Ini meliputi:
 Sistem pemantauan: sistem pemantauan kualitas udara yang dapat mendeteksi dan memberikan peringatan tentang tingkat partikel, kelembapan, dan suhu di dalam ruangan bersih.
Uji Kualitas Udara: Melakukan pengujian rutin untuk mengukur jumlah partikel di udara dan memastikan bahwa berada dalam batas yang ditetapkan oleh standar kebersihan.
Manajemen Bahan dan Alat
Pengelolaan bahan dan alat yang digunakan di clean room juga penting untuk mencegah kontaminasi. Langkah-langkah yang dapat diambil termasuk:
 Penyimpanan yang Benar: menyimpan semua bahan dan alat dalam wadah yang kedap udara dan terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan.
Pemeriksaan Bahan: Melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua bahan dan alat sebelum disimpan ke ruangan bersih untuk memastikan tidak ada kontaminan yang menyertainya.
Penerapan Protokol Kesehatan
Menjaga kesehatan staf yang bekerja di ruangan bersih adalah bagian penting dari menjaga sterilitas. Beberapa langkah yang bisa diambil adalah:
 Penggunaan APD: Semua staf harus menggunakan APD yang sesuai, seperti masker, sarung tangan, dan pelindung kepala, untuk mengurangi risiko kontaminasi.
Kesehatan dan Kebersihan Pribadi: Menerapkan kebijakan kesehatan pribadi yang mewajibkan staf untuk menjaga kebersihan, termasuk mencuci tangan secara rutin dan melaporkan penyakit atau infeksi.
Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan
Terakhir, evaluasi rutin terhadap prosedur dan kebijakan yang diterapkan di ruang bersih harus dilakukan. Hal ini mencakup:
 Audit Rutin: Melakukan audit untuk menilai apakah ada prosedur yang telah ditetapkan dan mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.
Umpan Balik Staf: Mengumpulkan umpan balik dari staf yang bekerja di ruang bersih untuk memahami tantangan yang mereka hadapi dan mencari solusi untuk meningkatkan prosedur.
 Menjaga kebersihan ruangan tetap steril memerlukan perhatian dan upaya yang terus menerus. Dengan memahami standar kebersihan, menerapkan desain yang tepat, serta menjalankan prosedur pembersihan dan pengendalian akses yang ketat, Anda dapat menciptakan lingkungan yang aman dan steril untuk produksi. Ingatlah bahwa keberhasilan dalam menjaga kebersihan ruangan bergantung pada kolaborasi antara semua anggota tim dan komitmen untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. Dengan pendekatan yang tepat, ruangan bersih Anda akan tetap menjadi lingkungan yang bersih dan aman untuk semua aktivitas yang dilakukan di dalamnya.
Apabila Anda memerlukan peralatan dan alat pemeliharaan cleanroom berkualitas, segera hubungi kami di PT. Pemurnian matahari terbit. Kami siap membantu Anda dengan produk dan layanan terbaik kami!