Dari Desain hingga Implementasi, Langkah-langkah Membangun Clean Room yang Sukses

Dari Desain hingga Implementasi, Langkah-langkah Membangun Clean Room yang Sukses

Cleanroom – Pembangunan clean room, atau ruang bersih, menjadi salah satu kebutuhan penting dalam industri seperti farmasi, elektronik, dan manufaktur. Clean room dirancang untuk menjaga kebersihan udara, suhu, dan kelembapan pada tingkat tertentu guna meminimalisir kontaminasi. Proses pembuatan ruang bersih yang sukses melibatkan berbagai tahapan mulai dari desain hingga implementasi. Artikel ini akan menguraikan langkah-langkah utama yang harus diperhatikan dalam membangun ruangan bersih yang sukses.

 Baca juga: Jasa Pembuatan Cleanroom: Desain dan Proses Instalasi untuk Lingkungan Steril

Mengenali Kebutuhan dan Spesifikasi Ruangan Bersih

Langkah pertama dalam membangun ruangan bersih adalah mengidentifikasi kebutuhan khusus dari industri atau proyek yang akan menggunakan ruang tersebut. Setiap industri memiliki standar kebersihan yang berbeda-beda. Misalnya, clean room di industri farmasi mungkin membutuhkan tingkat kebersihan yang lebih tinggi dibandingkan clean room di industri elektronik.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah tingkat kebersihan udara (biasanya diukur dalam klasifikasi ISO), kontrol suhu dan kelembaban, tekanan udara, serta kebutuhan ruang untuk alat dan personel. Mengetahui standar-standar ini sejak awal akan membantu dalam menentukan spesifikasi desain clean room yang tepat.

Perencanaan Desain Awal

Setelah mengetahui kebutuhan clean room, langkah berikutnya adalah merancang desain awal. Desain ruangan bersih harus mencakup tata letak yang efisien dan mudah diakses, namun tetap menjaga aliran udara yang bersih. Elemen-elemen penting yang perlu diperhatikan dalam perancangan desain meliputi:

  • Sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) : Sistem HVAC merupakan bagian krusial dalam clean room karena bertugas mengatur suhu, kelembaban, dan tekanan udara. Desain sistem HVAC harus disesuaikan dengan kebutuhan kebersihan dan volume udara yang dibutuhkan.
  • Material Dinding dan Lantai : Bahan yang digunakan dalam ruangan bersih harus tidak menghasilkan partikel dan mudah dibersihkan. Biasanya material yang digunakan seperti stainless steel, aluminium anodized, atau panel-panel yang dilapisi PVC.
  • Aliran Udara : Desain aliran udara dalam ruangan bersih harus dibuat sedemikian rupa agar partikel kontaminan dapat langsung dikeluarkan melalui ventilasi. Penggunaan aliran udara laminar atau turbulen akan tergantung pada klasifikasi kebersihan yang diinginkan.
  • Zona dan Area Tekanan Berbeda : Ruangan bersih sering kali dibagi menjadi beberapa zona dengan tingkat kebersihan dan tekanan udara yang berbeda. Perencanaan zona ini akan membantu mengurangi risiko kontaminasi antar area.

Menentukan Klasifikasi ISO Clean Room

Klasifikasi ruangan bersih diatur berdasarkan standar ISO (Organisasi Internasional untuk Standardisasi). Standar ini menentukan seberapa bersih udara di dalam ruangan bersih, dengan menggunakan partikel per meter kubik udara sebagai indikator. Klasifikasi ISO 1 adalah yang paling ketat, sementara ISO 9 adalah yang paling longgar.

Pemilihan klasifikasi clean room harus disesuaikan dengan kebutuhan industri. Misalnya, dalam industri semikonduktor, clean room dengan klasifikasi ISO 3 mungkin diperlukan untuk mencegah kerusakan pada mikrochip yang sensitif terhadap partikel debu. Di sisi lain, dalam produksi makanan atau kosmetik, ruangan bersih dengan klasifikasi ISO 7 atau 8 mungkin sudah cukup memadai.

Pengembangan Desain Detail

Setelah rencana awal selesai, langkah berikutnya adalah mengembangkan desain detail dari ruangan bersih. Pada tahap ini, desain harus dijelaskan dengan rincian yang lebih mendalam tentang sistem HVAC, penempatan peralatan, serta elemen struktural lainnya. Berikut adalah beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam desain detail:

  • pencahayaan : pencahayaan di ruangan bersih harus dipertimbangkan secara hati-hati untuk menghindari silau dan memastikan bahwa proses yang berlangsung di dalam ruangan dapat berjalan dengan lancar. Biasanya digunakan lampu LED yang terintegrasi dalam plafon untuk mengurangi akumulasi debu.
  • Kontrol Akses : Ruangan bersih harus memiliki sistem kontrol akses yang ketat. Area ini sering kali dilengkapi dengan pintu otomatis, ruang transisi (airlock), dan perangkat yang memastikan setiap orang yang masuk telah dibersihkan dari partikel yang berpotensi membawa kontaminasi.
  • Furniture dan Peralatan : Semua perabot dan peralatan yang akan digunakan di dalam ruangan bersih harus dirancang dengan material yang tidak menghasilkan debu atau partikel. Desain ergonomis juga penting agar peralatan mudah dibersihkan dan digunakan.

Pemasangan Sistem HVAC dan Filtrasi Udara

Setelah desain selesai, implementasi fisik clean room dimulai dengan pemasangan sistem HVAC dan sistem filtrasi udara. Sistem ini bertanggung jawab untuk menjaga aliran udara bersih dan mengeluarkan partikel kontaminan dari ruangan. Filter HEPA (High Efficiency Particulate Air) sering digunakan untuk memastikan udara di dalam ruangan memenuhi standar kebersihan yang ditetapkan.

Sistem HVAC juga harus mampu mempertahankan tekanan udara positif atau negatif, tergantung pada kebutuhan ruangan. Tekanan positif digunakan untuk mencegah udara luar yang kotor masuk ke dalam ruangan bersih, sementara tekanan negatif digunakan jika terdapat bahan berbahaya di dalam ruangan yang harus mencegah penyebaran ke luar.

Pengujian dan Sertifikasi Ruangan Bersih

Setelah pemasangan selesai, ruangan bersih harus melalui serangkaian pengujian untuk memastikan bahwa semua sistem berfungsi sesuai dengan spesifikasi yang telah dirancang. Pengujian yang biasanya dilakukan meliputi pengujian aliran udara, tekanan ruangan, kelembapan, serta pengujian kebersihan udara menggunakan penghitung partikel.

Jika clean room telah memenuhi standar yang ditetapkan, maka sertifikasi akan diberikan sesuai dengan klasifikasi ISO yang diinginkan. Sertifikasi ini sangat penting karena menjadi bukti bahwa ruangan bersih tersebut memenuhi persyaratan dan dapat digunakan untuk produksi atau penelitian yang membutuhkan kebersihan tinggi.

Pelatihan Pengguna Membersihkan Ruangan

Setelah clean room siap digunakan, semua pengguna yang akan bekerja di dalam ruangan tersebut harus menjalani pelatihan khusus. Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap orang yang masuk dan bekerja di ruangan bersih memahami prosedur operasi standar (SOP) yang harus dipatuhi untuk menjaga kebersihan dan keutuhan ruangan. Pelatihan meliputi cara mengenakan pakaian pelindung, penggunaan peralatan dengan benar, serta langkah-langkah kebersihan yang harus diikuti.

Pemeliharaan Berkala dan Validasi Ulang

Ruangan yang bersih membutuhkan perawatan dan pemeliharaan yang rutin agar tetap berfungsi optimal. Perawatan ini meliputi penggantian filter udara secara berkala, pengecekan sistem HVAC, serta pembersihan ruang secara mendalam. Selain itu, clean room juga harus divalidasi ulang secara berkala untuk memastikan bahwa ruangan tersebut masih memenuhi standar ISO yang berlaku.

Membangun ruangan bersih yang sukses memerlukan perencanaan yang matang dan implementasi yang detail. Dari tahap perancangan desain hingga pemasangan dan pengujian, setiap langkah harus dilakukan dengan presisi untuk memastikan kebersihan dan kinerja ruangan optimal. Dengan memperhatikan spesifikasi industri, pengaturan sistem HVAC, serta pemeliharaan berkala, kebersihan ruangan yang berhasil akan memberikan kontribusi penting bagi keberhasilan operasional di berbagai industri yang membutuhkan ruang bersih.

Apabila Anda memerlukan peralatan dan alat pemeliharaan cleanroom berkualitas, segera hubungi kami di PT. Pemurnian matahari terbit. Kami siap membantu Anda dengan produk dan layanan terbaik kami!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

THANKS FOR CONFIRMATION