Manufaktur Cleanroom – Clean room atau ruang bersih adalah sebuah ruangan yang dirancang untuk menjaga lingkungan tetap steril, bebas dari partikel debu, kontaminan udara, dan mikroba. Penggunaan clean room biasanya terkait dengan industri yang memerlukan kebersihan ekstra tinggi, seperti farmasi, elektronik, makanan, dan laboratorium penelitian. Membangun clean room bukanlah hal yang bisa dilakukan secara sembarangan, karena memerlukan perencanaan matang dan standar yang harus dipenuhi. Berikut adalah lima pertimbangan penting ketika mendirikan clean room.
1. Kelas dan Standar yang Harus Dipenuhi
Sebelum memulai pembangunan clean room, penting untuk mengetahui kelas dan standar apa yang harus dipatuhi. Standar yang digunakan dalam desain clean room biasanya mengikuti ISO 14644-1 yang mengatur jumlah partikel dalam udara berdasarkan ukurannya. Ada beberapa kelas clean room berdasarkan standar ini, mulai dari ISO 1 (kelas paling bersih) hingga ISO 9 (kelas yang lebih santai). Contoh lain adalah GMP (Good Manufacturing Practice) yang sering digunakan di industri farmasi. Pemahaman yang baik tentang standar ini akan mempengaruhi pemilihan sistem ventilasi, filter udara (HEPA/ULPA), serta jenis material yang digunakan pada dinding, lantai, dan plafon ruangan.
Memahami standar ini penting karena setiap industri memiliki regulasi yang berbeda terkait ruang bersih. Misalnya, industri farmasi memerlukan clean room dengan kontrol ketat terhadap mikroorganisme, sedangkan industri elektronik lebih fokus pada kontrol partikel debu.
2. Kondisi Operasi yang Dibutuhkan
Setelah menentukan standar yang harus dipenuhi, langkah berikutnya adalah memahami kondisi operasi yang dibutuhkan di ruang bersih Anda. Pertimbangkan hal-hal seperti suhu, kelembapan, dan tekanan udara yang diperlukan untuk memastikan lingkungan tetap steril dan tidak terkontaminasi. Misalnya, dalam clean room untuk industri farmasi, suhu dan kelembapan sangat penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri atau jamur.
Tekanan udara juga menjadi faktor krusial. Banyak clean room menggunakan tekanan positif untuk mencegah partikel dari luar masuk ke dalam ruangan. Di sisi lain, ruang isolasi mungkin memerlukan tekanan negatif untuk menjaga partikel berbahaya tetap terkandung di dalam ruangan.
Setiap kondisi operasi ini harus dipertimbangkan dengan teliti, karena salah perhitungan bisa menyebabkan clean room tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan bisa mempengaruhi kualitas produk atau penelitian yang dilakukan di dalamnya.
3. Sketsa atau Desain Ruangan
Sebelum memulai pembangunan, Anda juga perlu memiliki sketsa atau desain yang jelas mengenai clean room yang akan dibangun. Sketsa ini akan memudahkan tim konstruksi dan teknisi dalam menyiapkan material, merancang sistem ventilasi, serta menentukan penempatan alat-alat penunjang lainnya. Desain yang baik akan mempertimbangkan aliran udara yang optimal, penempatan filter, serta area gowning (tempat pekerja memakai pakaian khusus sebelum memasuki clean room).
Sketsa ini juga harus mencakup jalur masuk dan keluar pekerja, barang, serta material lain yang digunakan di ruang bersih. Hal ini penting untuk menghindari adanya kontaminasi silang. Jika clean room direncanakan untuk digunakan oleh beberapa industri atau fungsi yang berbeda, pertimbangan mengenai pemisahan area juga menjadi krusial.
4. Penggunaan Lemari Asam atau Lemari Keamanan Hayati (BSC)
Apakah clean room Anda akan memerlukan lemari asam atau Lemari Keamanan Hayati (BSC – Biological Safety Cabinet)? Ini adalah pertanyaan yang perlu dijawab sejak awal perencanaan. Lemari asam digunakan untuk menangani bahan kimia berbahaya dan biasanya dilengkapi dengan sistem ventilasi khusus yang mencegah asap kimia keluar dari lemari. Di sisi lain, BSC digunakan untuk melindungi operator dan lingkungan kerja dari kontaminasi mikrobiologi selama bekerja dengan sampel biologis.
Kedua jenis alat ini memerlukan penanganan khusus dan mempengaruhi desain clean room, terutama terkait sistem ventilasi dan tekanan udara. Pastikan untuk berkonsultasi dengan ahli atau vendor yang memahami kebutuhan operasional clean room Anda jika Anda berencana menggunakan lemari asam atau BSC.
5. Pemilihan Ruang dan Lokasi Clean Room
Ruang di mana clean room akan dibangun juga harus dipertimbangkan. Lokasi yang ideal adalah area yang minim gangguan dari luar, seperti lalu lintas pekerja, getaran, atau sumber kontaminasi lainnya. Beberapa clean room memerlukan kondisi steril yang sangat ketat, sehingga penempatan clean room di area yang tenang dan jauh dari polusi udara atau aktivitas ramai sangatlah penting.
Selain itu, pastikan ruangan memiliki akses listrik dan air yang memadai, serta sistem ventilasi yang baik. Jika Anda bekerja di industri yang memerlukan aliran udara terkontrol, pastikan bangunan atau ruangan memiliki struktur yang bisa mendukung pemasangan sistem HVAC (Heating, Ventilation, Air Conditioning) yang sesuai dengan standar clean room yang diinginkan.
Baca juga Mengenal Elemen Penting yang Mempengaruhi Kualitas Udara pada Clean Room
Solusi Pembangunan Clean Room Berkualitas dari Sunrise Purification Technology
Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk membangun atau menata clean room, PT. Sunrise Purification Technology adalah pilihan yang tepat. Sebagai perusahaan yang berfokus pada produksi peralatan dan alat penunjang clean room, kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan solusi dengan standar terbaik untuk kebutuhan clean room di berbagai industri. Untuk konsultasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi kami melaluiÂ
Website: sunrisepurification.com
Telp: +62811-9592-035